Selasa, 04 Desember 2012

SEJARAH MANUSIA


perbedaan kerangka manusia purba yang ditemukan serta ciri-cirinya, masih relevan dengan perbedaan ras manusia seperti yang saat ini sudah ada di dunia.
Seluruh tulisan tersebut mengerucut pada sebuah teori, yang disebut Teori Penciptaan, bahwa manusia serta seluruh makhluk bukan berasal dari materi dan berevolusi (seperti teori Darwin), melainkan diciptakan oleh Tuhan secara langsung.
Teori Evolusi Darwin, dengan berdasar kepada temuan 100 Juta Fosil yang ditemukan, baik yang berasal dari awal pembentukan bumi (3 Milyar Tahun yang lalu) sampai kepada Jaman Manusia.






Dasar penolakannya cuma 1 saja, yaitu tidak ada perubahan yang signifikan antara makhluk yang hidup puluhan, ratusan bahkan milyaran tahun yang lalu dengan makhluk sejenis saat ini. Kalaupun teori evolusi itu benar, seharusnya mereka sudah berubah bentuk sejak lama.Teori Darwin mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet? Benarkah demikian? Sebenarnya yang dibuat oleh Darwin hanyalah sebatas suatu teori yang belum bisa di ketahui kebenarannya secara pasti. Tetapi kalau diteliti secara pasti, memang ada sih kemiripan manusia dengan monyet/kera. Bisa dilihat dari simetris tubuhnya, adanya persamaan fisik, jumlah ruang jantung, dsb.

Ada sesuatu kejadian yang membuat saya memikirkan ulang teori Darwin tersebut. Ini tejadi pada waktu saya mengikuti praktukum Qiraah di kampus saya, UIN Alauddin Makassar. Dosen pembimbingku, pak Hajir memberikan sedikit cerita tentang sejarah Nabi Musa a.s. yang dicantumkan dalam kitab suci agama Islam, Al-Quran. Kurang lebihnya seperti ini ceritanya

Suatu hari, kaum Nabi Musa a.s. mengadakan sembahyang guna untuk menyembah kepada yang Sang Pencipta, Allah SWT. Kaum Nabi Musa a.s. mengadakan sembahyang berjamaah pada hari sabtu (Islam mengadakan sembahyang berjamaah, seluruh umat Islam di dunia pada waktu Jumat, Shalat Jumat). Pada suatu hari, kaum Nabi Musa tidak lagi sembahyang di tempat persembahyangan. Apa yang mereka lakukan? Mereka ternyata kelaut untuk menangkap ikan karena pada waktu itu laut tiba-tiba dibajiri oleh ikan. Ikan seolah-olah brkumpul dan ikut bersembahyang, bertasbih kepada Tuhan Semesta Alam. Singkat cerita, Nabi Musa a.s. mengtahui hal ini dan memohon kepada Tuhan agar manusia tersebut diberi pelajaran karena telah melalaikan ibadah kepada Tuhan. Akhirnya doa Nabi Musa a.s. diterima dan orang-orang yang telah berdusta itu dikutuk menjadi monyet.

Seperti itulah cerita yang disampaikan dosenku. Saya berfikir tentang, teori Darwin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet. Sungguh memalukan sekali, manusia dahulunya berasal dari monyet? Dalam ajaran agama Islam, manusia pertama kali diciptakan dari tanah, kemudian dari air mani kemudian menjadi segumpal darah dan kemudian menjadi daging (kalau tidak salah nih.. He…). Dan bagaimana dengan manusia pertama yang ada di muka bumi ini, Nabi Adam a.s . Saya rasa semua agama tahu kalau nabi Adam bukanlah monyet, melainkan manusia pertama yang ada dimuka bumi ini. Iya kan?

Jadi, hikmah yang dapat diambil dari sini yaitu janganlah samakan manusia dengan hewan. Memang ada sifat manusia yang menyerupai hewan tetapi secara fitrahnya dia adalah benar manusia, bukan hewan. Manusia berbeda dengan hewan. Manusia memiliki akal dan pikiran sedangkan hewan tidak. Manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna. Sehingga kita sebagai manusia harus selalu beriman dan bertaqwa kepada sang pencipta. Selalu bersyukur atas nikmat yang tak terhingga yang diberikan Tuhan kepada kita.

Secara umum, ada berbagai perdebatan tentang apakah manusia modern sekarang ini berkembang di Afrika, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia atau berkembang dari manusia Neanderthal di Eropa. Dalam hal ini, kita berhadapan dengan suatu periode waktu yang sangat panjang dan tidak bisa begitu saja dipastikan. Para peneliti juga pernah menemukan lukisan gua di Perancis Selatan yang diperkirakan sudah ada sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Paparan tersebut menyatakan bahwa terdapat problem fundamental di dalam penelitian ilmiah tentang asal usul manusia, yakni bahwa suatu bukti fisik yang kecil seringkali dijadikan suatu fondasi bagi teori besar tentang perkembangan dan proses migrasi manusia purba. Dengan kata lain, satu batu kecil bisa jadi titik awal bagi suatu teori masif tentang asal usul manusia.
Pemahaman umum tentang evolusi menempatkan manusia dalam perspektif yang lebih global, yakni membuka fakta bahwa manusia terdiri dari kode-kode genetis yang ternyata juga dimiliki oleh semua bentuk kehidupan lainnya. Pada abad ke -19 sampai sekarang, teori evolusi telah banyak mengalami perkembangan. Beragam penemuan telah dilakukan. Beragam analisis baru juga telah diajukan, terutama tentang proses evolusi manusia yang terjadi selama berjuta - juta tahun.
Bumi terbentuk kira-kira 5 Milyar tahun yang lalu. Tumbuh-tumbuhan primitif dan daratan kering mulai terbentuk kira-kira 410 juta tahun yang lalu. Jadi, pada awal bumu ini terbentuk di dalamnya hanya ada air dan belum ada kehidupan. SEkitar 4 juta tahun yang lalu muncul suatu species di Afrika yang merupakan percabangan dari kera. Species itulah yang nantinya berkembang menjadi homo sapiens, atau manusia sekarang ini. Australopithecus yang ditemukan pertama kali di Ethiopia hidup sekitar 4 juta tahun yang lalu. Sekitar 1 juta tahun yang lalu, homo erectus hidup di Afrika, Asia, dan Eropa.
Pada tahun 1871 Darwin akhirnya merasa sudah waktunya untuk mengemukakan kepada publik topik tentang asal usul manusia. ia menguraikan alasan untuk mempercayai bahwasana manusia dan kera memiliki leluhur jauh yang sama dan bahwasana semua ciri manusia, tidak peduli sebagaimanapun anehnya, telah berevolusi melalui serangkaian langkah yang bertahap. Walaupun teori darwin ini menuai banyak protes dari kebanyakan ilmuan yang beranggapan bahwa manusia sebagai mahluk yang terpisah dari dunia hewan. Sebagian dari para ilmuan tersebut teguh dengan keyakinannya bahwa asal usul manusia terjadi secara bertahap dan melalui tahap seleksi alamiah sendiri.
Asal usul manusia. Asal usul manusia purba. Manusia. Asal usul manusia menurut sains. Asal usul manusia menurut para ahli. Asal usul kehidupan manusia. Manusia purba dan penjelasannya.
Teori asal usul manusia. Asal mula manusia purba. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan. Asal mula manusia. Asal usul manusia purba di indonesia. Manusia dan ilmu pengetahuan. Asal usul ilmu.
Asal usul manusia menurut teori darwin. Asal usul kejadian manusia. Proses migrasi manusia purba. Asal usul kejadian manusia menurut sains. Manusia menurut ilmu pengetahuan. Asal usul terjadinya manusia. Asal mula ilmu pengetahuan.
Asal mula kehidupan manusia. Teori asal usul manusia menurut para ahli. Berapa banyak asal mula kehidupan. Makalah asal usul manusia. Jelaskan asal usul manusia indonesia. Teori tentang asal usul manusia. Proses kejadian manusia menurut ilmu pengetahuan.
Asal usul manusia menurut darwin. Pengertian asal usul manusia. Kehidupan pada zaman praaksara. Asal usul manusia menurut ilmuwan. Macam macam manusia purba beserta penjelasannya. Asal usul kejadian manusia menurut para ahli. Gambar manusia pra aksara.
Asal manusia purba. Asal mula manusia menurut ilmu pengetahuan. Asal usul manusia menurut sejarah. Teori manusia purba. Teori darwin tentang manusia purba. Asal usul kejadian manusia menurut ilmuwan. Gambar manusia praaksara.
Gambar pra aksara. Asal usul manusia modern. Awal terjadinya manusia. Teori darwin tentang asal usul manusia. Teori evolusi manusia purba. Manusia purba beserta keterangannya. Artikel asal usul manusia purba.
Asal usul kehidupan manusia purba. Video kehidupan manusia purba. Asal usul manusia menurut para ilmuwan. Gambar manusia purba dan penjelasan. Asal mula pengetahuan. Asal mula kehidupan manusia di bumi. Migrasi manusia pada masa pra aksara.
Proses terjadinya manusia menurut teori darwin. Video asal usul manusia. Proses manusia purba. Asal usul terbentuknya manusia. Teori asal mula manusia. Sejarah asal usul manusia. Asal usul manusia prasejarah.
Teori migrasi asal usul manusia indonesia. Sejarah manusia menurut ilmu pengetahuan. Manusia menurut sains. Manusia purba beserta penjelasannya. Video pra aksara. Asal usul manusia purba indonesia. Teori terjadinya manusia.
Asal usul manusia indonesia. Artikel evolusi manusia purba. Sejarah manusia menurut para ahli. Asal usul perkembangan manusia purba. Asal mula manusia menurut para ahli. Asal manusia. Terjadinya manusia menurut ilmu pengetahuan.
Teori darwin asal usul manusia. Proses terjadinya manusia purba. Asal usul manusia indonesia menurut para ahli. Makalah asal mula manusia. Asal mula kejadian manusia. Asal usul manusia menurut ahli. Gambar asal usul manusia.
Manusia praaksara. Manusia pra aksara di afrika. Gambar manusia purba dengan penjelasannya. Ilmu pengetahuan manusia. Teori evolusi manusia menurut para ahli. Kejadian manusia menurut teori darwin. Konsep asal usul manusia.
Asal usul manusia di bumi. Manusia menurut teori darwin. Asal manusia menurut para ahli. Perkembangan manusia purba. Teori migrasi manusia di indonesia. Makalah asal usul manusia purba. Teori tentang manusia purba.

Selasa, 16 Oktober 2012

RASI BINTANG


Tentang Rasi Bintang


Teman-teman di sini mungkin sudah tahu tentang rasi bintang. Sejak dahulu orang telah mengenal bintang-bintang dan mengelompokannya menjadi rasi/konstelasi bintang. Mereka memberi nama rasi bintang sesuai tokoh dalam mitologi mereka misalnya rasi Orion si pemburu, Sagitarius, Gemini, Leo, Scorpio, dan yang lainya.

Orang Indonesia sejak dahulu sudah mengenal beberapa rasi bintang terutama bintang di langit selatan yang di kaitkan dengan hidup keseharian mereka seperti petani dalam menentukan waktu musim tanam, nelayan dalam menentukan arah, waktu dan musim tangkap ikan, demikian pula pemuka adat dalam menentukan waktu melakukan suatu aktivitas.

Contoh beberapa bintang yang sudah di kenal waktu itu :
- Rasi Orion di kenal sebagai bintang waluku
- Rasi Crux yang di kenal sebagai bintang layang-layang
- α dan β centauri sebagai bintang timbang
- Pleiades sebagai bintang kartika

Bila kita keluar pada malam hari pada musim kemarau bulan juni menghadap ke timur kita bisa melihat rasi scorpio dimana bintang yang paling terang di situ / α nya adalah Antares yang hampir mirip dengan planet mars dalam hal warnanya. Pada malam yang cerah itu pula kita dapat melihat jalur putih yang membentang di antara bintang-bintang yang kita kenal dengan nama Bima Sakti.

International Astronomical Union(IAU) pada tahun 1928 meresmikan 88 buah rasi bintang dan menentukan batas pada setiap rasinya.contohnya Rasi orion dengan Taurus.

MATAHARI


Menyingkap Keajaiban Alquraan

Keajaiban Matahari Dan PenciptaannyaMatahari adalah unit terbesar dari sistem tata surya kita. Matahari sangatlah panas dan mengandung gas yang selalu terbakar. Di permukaannya selalu terjadi ledakan bagaikan jutaan bom atom yang dijatuhkan tiap waktu. Ledakan ini menghasilkan lidah api raksasa yang ukurannya 40 atau 50 kali lebih besar dari bumi kita.

Matahari seperti bola api raksasa yang memberikan panas dan cahaya yang sangat besar dari permukaannya. Ruang angkasa, bagaimanapun, gelap gulita. Bumi kita adalah salah satu bagian yang indah dari kegelapan mutlak itu. Dan, tidak ada unit lain selain matahari di tata surya kita yang mampu menyinari dan menghangatkan bumi kita. Apabila bukan dari matahari, maka akan terjadi malam selama-lamanya, dan setiap daerah akan terselimuti es. Kehidupan dengan begitu akan mustahil, dan kita pun tidak akan ada.

Panas yang diberikan matahari akan sangat tinggi selama musim panas. Namun, matahari jaraknya jutaan kilometer dari bumi, dan hanya 0,2 persen dari panasnya yang benar-benar mencapai bumi. Sejak suhu di bumi bisa sangat tinggi, meskipun matahari letaknya begitu jauh, bagaimana dengan suhu matahari itu sendiri?

Temperatur di permukaan matahari adalah 6.000 derajat Celcius, dan 12 juta derajat Celsius di dalamnya.

Allah telah menciptakan jarak yang sempurna antara bumi dan matahari. Apabila jarak matahari lebih dekat dengan kita, maka semua yang ada di bumi akan menguap dan terbakar. Begitu juga, apabila jaraknya lebih jauh dari saat ini, maka semua daerah akan tertutupi es. Dengan begitu, tentu saja, kehidupan akan mustahil.

Daerah kutub, daerah yang mendapatkan panas paling sedikit dari matahari, secara permanen diselimuti oleh es, sedangkan daerah ekuator, yang mendapatkan lebih banyak panas, selalu panas. Namun, perbedaan suhu antara kutub dan ekuator ini yang menyebabkan terciptanya iklim moderat di bumi secara keseluruhan, dan iklim inilah yang menyokong terwujudnya kehidupan. Hal tersebut adalah salah satu tanda dari tidak terhitungnya bukti cinta Allah kepada manusia.
Keajaiban Matahari Dan Penciptaannya
Bila matahari lebih besar atau lebih kecil, lebih jauh ataupun lebih dekat dengan bumi, maka sangat tidak mungkin terjadi kehidupan di planet kita.

Bagaimanapun juga, Allah menciptakan matahari, bumi dan sistem tata surya dengan sedemikian teraturnya agar kita dapat hidup dengan nyaman. Di ayat lain dalam Al-Qur’an tertera bagaimana matahari dan bulan selalu bergerak sesuai perintah Allah :

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Artinya : "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)." (QS An-Nahl : 12)

Selasa, 09 Oktober 2012

PROSES TERCIPTANYA ALAM SEMESTA MENURUT AL QURAN DENGAN PENELITIAN ILMIWAN BARAT

Proses Terciptanya Alam Semesta Menurut Al-Quran dan Perbandingannya dengan penelitian ilmuwan barat

Artikel yang akan Anda baca dibawah ini, sekali lagi menguatkan iman dan kebenaran islam, dimana Al Quran yang turunkan kepada Rasulullah bukanlah omong kosong, murni firman dari Allah. Al Quran sudah menjelaskan bagaimana asal muasal alam semesta tercipta, dan penelitian abad 19 menunjukkan kesamaan hasil penelitian dengan yang termaktub dalam Al Quran yang diturunkan sekitar 610 Masehi.
Dalam salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 miliar tahun yang lalu yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca tentang teori tersebut.
Sekarang, mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan:
أَوَلَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا رَتۡقً۬ا فَفَتَقۡنَـٰهُمَا*ۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ*ۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ (٣٠)
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Lalu dalam Quran surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:
ثُمَّ اسۡتَـوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلۡاَرۡضِ ائۡتِيَا طَوۡعًا اَوۡ كَرۡهًا ؕ قَالَتَاۤ اَتَيۡنَا طَآٮِٕعِيۡنَ‏ ﴿۱۱
“Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Beberapa hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada di antara keduanya. Kita dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat yaitu
surat To-Ha (surat ke-20) ayat 6 :
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَمَا تَحۡتَ الثَّرٰى‏ ﴿۶
“Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”
Lalu dalam surat Al-Furqan (surat ke-25) ayat 59 yang artinya:
اۨلَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ *ۛۚ اَلرَّحۡمٰنُ فَسۡـَٔـــلۡ بِهٖ خَبِيۡرًا‏ ﴿۵۹
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa…”
Juga dalam surat Al-Sajda (surat ke-32) ayat 4 yang artinya:
اَللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ*ؕ مَا لَكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا شَفِيۡعٍ*ؕ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوۡنَ‏ ﴿۴
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa…”
Dan surat Qaf (surat ke-50) ayat 58 yang artinya:
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ*وَّمَا مَسَّنَا مِنۡ لُّغُوۡبٍ‏ ﴿۳۸﴾
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan”
Nah ternyata di Al-Quran(600an) udah ada tentang penciptaan alam semesta dalam 6 masa, tapi kenapa baru ketauan sekitar taun 1920 lebih sama Om Hubble dan Mas Albert .

 
Dari surat-surat tersebut di atas terlihat bahwa secara umum proses terciptanya jagat raya ini berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya bersatu. Selain itu disebutkan pula tentang lebih dari satu langit dan bumi dan keberadaan ciptaan di antara langit dan bumi.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebelum para ahli mengemukakan tentang teori big bang (yang dimulai sejak tahun 1920-an), ayat-ayat Al-Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk.

UFO & ALIEN DALAM SEJARAH DUNIA

UFO dan Alien dalam sejarah dunia

Pada masa kini, ketika berita tentang UFO menghiasi media-media, maka pertanyaanpun muncul. Adakah catatan sejarah mengenai kunjungan UFO atau Alien ke muka bumi ini di masa lampau? Saya mendaftar sebagian benda seni atau artefak zaman purba yang dianggap menggambarkan kunjungan UFO atau Alien. Penafsirannya bisa saja beragam dan sayangnya kita tidak punya satu orangpun untuk mengkonfirmasi kebenarannya.




Lempeng Lolladoff, ditemukan di Nepal, terlihat adanya objek berbentuk piring terbang di tengah dan makhluk menyerupai alien disampingnya.

Notes : artefak ini terbukti hoax. Baca disini.



Lukisan purba di gua Val Camonica, Italia. kemungkinan dilukis pada 10.000 SM. Menggambarkan dua makhluk seperti astronot.



Satu figurin berpakaian astronot, ditemukan di Kiev. Kemungkinan berumur 6.000 tahun.



Petrogliph berusia 7.000 tahun, ditemukan di Queretaro,Mexico pada tahun 1966. Ada empat figur dengan lengan terangkat ke langit dimana sebuah objek bulat terlihat memancarkan cahaya.



Patung-patung aneh berbentuk astronot. Ditemukan di Ekuador.



Petrogliph berumur ribuan tahun. Dilukis oleh suku Indian Amerika selatan. Menurut legenda rakyat India, dua objek bertabrakan di udara dan salah satunya jatuh ke wilayah lembah kematian. Beberapa orang lain tiba dan menghabiskan beberapa waktu memperbaiki kerusakan objek tersebut dengan disaksikan oleh suku indian setempat.



Ukiran-ukiran bergambar figur seperti alien. Ditemukan di Sego Canyon. Diperkirakan berumur 5.500 tahun.



Lukisan berumur 8.000 tahun. Ditemukan di Tassili, gurun sahara, Afrika Utara.



Dua lukisan gua purba. Ditemukan di Tanzania dan diperkirakan berusia 29.000 tahun. Yang pertama ditemukan di Itolo dan menggambarkan beberapa objek seperti piring terbang. Lukisan kedua ditemukan di Kolo, menunjukkan empat figur yang mengelilingi seorang wanita.



Wandjina petrogliph dari Kimberley, Australia. Umurnya 5.000 tahun. Kemungkinan dibuat oleh suku aborigin.



Ini adalah lukisan dari sebuah buku berjudul "survei dengan ilustrasi dari negara-negara aneh". Ditulis pada tahun 1.400 SM. Tulisan yang menyertai gambar ini adalah : "Tanah Ji Gung, Penduduknya mampu membuat kereta terbang dan bepergian jauh apabila arah angin tepat. Pada masa Tarng (1.700 SM), penduduk Ji Gung menerbangkan sebuah kereta ke arah barat menuju Yew Jo...Kemudian, angin timur datang dan Tarng terbang dengan keretanya kembali ke negara asalnya (5.000 km).



Lukisan ini adalah reproduksi Relief artistik yang ditemukan disebuah labirin di pulau Jotuo di danau Toengt'ing, Jepang. Sebuah ekspedisi dilakukan pada tahun 1957 dipimpin oleh profesor Tsj'i Pen Lai. mereka menemukan berbagai relief bergambar manusia dengan pakaian aneh seperti astronot. Mereka juga menemukan lukisan berbentuk sistem tata surya kita. planet ketiga dan keempat (bumi dan Mars) dihubungkan dengan sebuah garis. Namun dilukisan itu ada planet kesepuluh (Planet X).



Ilustrasi yang menunjukkan roda api turun pada tahun 900 di Jepang.



Lukisan ini berjudul Summer's Triumph. Dilukis di Bruges tahun 1538 dan saat ini dipamerkan di Bayerisches National Museum. Beberapa objek bebentuk piring terbang terlihat di bagian atas lukisan.



Ilustrasi yang menunjukkan dua kapal Belanda di laut timur yang melihat dua objek muncul di langit. Sumber ilustrasi ini adalah buku berjudul Theatrum Orbis Terrarum oleh Laksamana Blaeu.



Gambar yang menunjukkan penampakan UFO diatas Hamburg, Jerman. Lukisan ini tertanggal 4 November 1697.



Ukiran ini ditemukan di langit-langit New Kingdom Temple di Abydos, sekitar beberapa ratus mil selatan Kairo. Usia kuil ini diperkirakan 3.000 tahun. Ukiran pada langit-langit itu menyerupai helikopter, kapal selam dan pesawat.

Selasa, 25 September 2012

Misteri Planet X yang akan Menabrak Planet Bumi

Latar Belakang
Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X.
Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini.
Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.
Ada apa sebenarnya?
Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini.
Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.
Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!
Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam, jumlah kejadian bencana alam semakin banyak.Ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis antar planet.
Sudah pernah dengar dong, kalau matahari KONON memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari). Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari dan kembarannya.
Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.
Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science & Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini.
Ini sejalan dengan gagasan Rampino, Stothers (1984) dan sang legenda : Carl Sagan (1985) yang juga berpendapat serupa lewat Hipotesis Shiva-nya, meski perulangan itu dikatakan terjadi tiap 35 juta tahun. Dengan gagasannya Whitmire dan Matessse membayangkan tiap 30 juta tahun sekali Nemesis melintas di dekat Awan Komet Oort dan gravitasinya membuat awan kometini sangat bergejolak hingga melepaskan ribuan kometisimal yang selanjutnya melesat ke tata surya bagian dalam akibat kombinasi gravitasi Nemesis dan Jupiter. Beberapa dari komet itu ‘mampir’ ke Bumi dan menimbulkan benturan hebat yang memusnahkan kehidupan secara massal. Sayangnya, ketika satelit IRAS (Infra Red Astronomical Satellite) diluncurkan awal 1980-an dan memetakan jagat raya pada spektrum sinar inframerah, Nemesis ternyata tidak pernah ditemukan.
Meski Nemesis dianggap sebagai bintang yang sangat redup, logikanya, karena masih membakar Hidrogen di terasnya, ia tetap memancarkan sinar inframerah yang kuat sebagaimana bintang2 cebol lainnya. Justru IRAS menemukan komet IRAS-Iraki-Alcox, komet redup yang melintas sejauh 5 juta km saja dari Bumi, komet terdekat selama ini. IRAS juga menemukan 3200 Phaethon, benda langit mirip asteroid namun menyemprotkan partikel2 dari permukaannya dengan bentuk mirip ekor komet dan dipastikan merupakan sumber dari hujan meteor (shower) Geminids yang terjadi tiap awal Desember. So, IRAS juga tidak pernah menyimpulkan telah ditemukan benda langit dengan ciri2 seperti Nibiru.
Kalaupun planet nibiru itu ada, dengan sifat2 fisik dan orbitnya, peluangnya untuk masuk ke tata surya bagian dalam ataupun berbenturan dengan Bumi adalah nol. Meski begitu, Selebaran Kiamatini di sisi lain sedang mengingatkan kita betapa terbukanya potensi benturan Bumi dengan benda2 langit dari Awan Komet Oort maupun Sabuk Kuiper (baca : komet), meski Bumi sudah ditamengi Jupiter dan Bulan. Merujuk betapa banyaknya jejak kawah tumbukan di wajah Bulan, Barbara Cohen dan David Kring (2002) menyimpulkan Bumi pernah dihajar jutaan bolide sekitar 2,8 milyar tahun silampada peristiwa Late Heavy Bombardment. Hajaran itu membentuk sedikitnya 22.000 kawah tumbukan berdiameter lebih dari 20 km, dengan 40 kawah diantaranya benar2 berukuran raksasa dan layak disebut basin, mengingat diameternya lebih dari 1.000 km. Kini tak satupun darikawah2 itu yang tersisa, mengingat aktifnya dinamika permukaan Bumi oleh proses erosi dan gerakan lempeng2 tektonik.
Dua kawah tertua yang ada, masing2 Vredefort (Afrika Selatan, diameter 300 km) dan Sudbury (Canada, diameter 250 km) berasal dari masa yang lebih muda (2 milyar tahun silam). Andai hipotesis Shiva benar, jika kita menghitung balik dari dua peristiwa tumbukan benda langit terdahsyat terakhir, yakni peristiwa 65 juta tahun silam (musnahnya Dinosaurus, ditandai dengan terbentuknya Kawah raksasa Chicxulub) dan 35 juta tahun silam (terbentuknya Kawah Popigai di Russia, diameter 100 km, dan Kawah Chesapeake Bay di New YorkCity, diameter 95 km), nampaknya siklus bencana 30-35 juta tahun akan terulang lagi di masa kini, periode dimana manusia hidup. Berkait tumbukan ini, menarik sekali bahwa di region Asia Tenggara, sebagian Australia, Taiwan, China dan P. Madagaskar, bahkan ada juga yang mengatakan hinggake Eropa Tengah dan Texas, telah ditemukan tektit, yakni butir2 batuan beku khas produk tumbukan benda langit. Di Indonesia tektit ini bisa ditemukan di Jawa (terutama di Sangiran), Belitung, Kalimantan dan Ambon. Tektit yang disebut tektit austral-asia ini terjepit di sedimen berumur pleistosen tengah atau dari masa 0,77 juta tahun silam.
Di dalam tektit ini ditemukan pula mineral coesite, sejenis kuarsa yang termetamorfosis oleh tekanan luar biasa besar (200ribu ton per meter persegi !), yang secara alami hanya diproduksi oleh tumbukan benda langit. Jelas bahwa sebaran tektit austral-asia berasal dari tumbukan benda langit pada 0,77 juta tahun silam. Melihat betapa luas sebarannya, Edward Chao – yang bersama empat serangkai : Eugene Shoemaker (alm), Nicholas M. Short, B.M. French dan W von Engelhardt menjadi pionir penyelidikan dan pembuktian tumbukan benda langit di dekade 1960an – menyebut tektit itu bisa disamakan dengan sebaran global lempung hitam tipis yang terjepit di antara sedimen zaman Kapur danTersier. Lempung hitam ini jadi demikian populer karena amat kaya dengan iridium dan jadi salah satu penanda terjadinya tumbukan dahsyat 65 juta tahun silam, yang membentuk Kawah raksasa Chicxulub sembari mengiamatkan 75 % populasi makhluk hidup saat itu. Maka skala tumbukan yang membentuk tektit austral-asiapun menyamai dahsyatnya pembentukan Kawah Chicxulub.
Hampir semua paper yang mengupas genesis tektitaustral-asia menyebut kawasan Asia Tenggara merupakan titik permukaan Bumi yang dihantam bolide pada 0,77 juta tahun silam itu. Menariknya, survey di Laut Cina Selatan selama 1 dekade (1989 – 1999) menggunakan satelit GEOSAT dan SEASAT berhasil mendeteksi sebuah struktur sirkular raksasa berdiameter 100 km di 13° 36′ LU 110° 30′ BT. Meski belum diteliti lebih lanjut (karena untuk itu perlu dibor dan dicek tipe batuannya) diduga kuat inilah kawah raksasa itu. Satu hal yang harus diingat, meski (anggaplah) tumbukan versi hipotesis Shiva itu sudah terjadi 0,77 juta tahun silam, dalam sejarahnya jarang sekali dijumpai tumbukan benda langit (terutama yang membentuk kawah2 raksasa) dari bolide tunggal, kebanyakan dihasilkan oleh beragam bolide yang datang secara berentetan selama 1-2 juta tahun (rentang waktu yang tergolong pendek dalam skala waktu geologi). Pola khas ini nampak dari terbentuknya kawah Chicxulub yang segera diikuti dengan pembentukan 7 buah kawah tumbukan lain, masing2 Eagle Butte (Canada), Gusev (Russia), Belize (Meksiko), Alvaro Obregon (Meksiko), Haiti (Laut Karibia), Silverpit (lepas pantai Inggris) dan sau kawah tak bernama di dasar Samudera Pasifik.
Begitu pula terbentuknya Popigai, yang langsung disusul dengan munculnya kawah Chesapeake Bay (AS) dan struktur Fohn di celah Timor. Dan kawah di Laut Cina Selatan ini ? Memang sebelumnya telah terbentuk kawah Zhamanshin (Kazakhstan, diameter 14 km, 0,9 juta tahun silam), Bosumtwi (Ghana, diameter 10,5 km, 1,1 juta tahun silam), Eltanin (Laut Bellingshausen, diameter 40 km, 2,15 juta tahun silam) dan Kara-Kul (Tajikistan, diameter 50 km, 3 juta tahun silam). Namun kita tidak pernah tahu apakah kawah di Laut Cina Selatan tadi merupakan “penutup” rangkaian tumbukan itu atau hanya bagian dari sejarah mencekam yang sedang bergulir sampai detik ini.
Melihat Planet X
Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001.
Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna melengkapi teori Sitchin.
Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya.
Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar…, statement Sitchin mulai diawasi ketat.
Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan menciptakan kehancuran.

PLANET NABIRU

Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.

Tetapi mengapa cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Kuiper Belt Objects (KBOs)
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Planet-planet dalam susunan tatasurya
Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Planet X tidaklah menakutkan
Jadi darimana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.
Illustrasi Terjadinya Impact
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

planet baru

Ditemukan 32 Planet Baru


Astronom-astronom Eropa mengumumkan telah menemukan 32 planet baru yang mengorbit sejumlah bintang di luar sistem tata surya kita dan menyatakan, Senin (19/10), hasil temuan itu menunjukkan bahwa 40 persen atau lebih dari bintang seperti Matahari memiliki planet-planet semacam itu.

Planet-planet itu memiliki ukuran mulai dari sekitar lima kali Bumi hingga lima kali Yupiter, kata mereka. Sejumlah planet lain juga telah ditemukan dan para astronom itu berjanji akan mengumumkan hal itu akhir tahun ini.

"Penemuan terakhir itu membuat jumlah planet yang ditemukan di luar sistem tata surya kita menjadi sekitar 400," kata Stephane Udry, dari Observatorium Jenewa di Swiss.

"Alam sepertinya tidak kosong. Jika ada ruang untuk planet, maka akan ada planet di sana," kata Udry kepada wartawan dalam penjelasan Internet dari pertemuan astronom di Porto, Portugal.

"Lebih dari 40 persen bintang seperti Matahari memiliki planet-planet dengan massa rendah," tambahnya.

Tim astronom itu menggunakan spektrograf HARPS (Pencari Planet Kecepatan Cahaya Akurasi Tinggi) yang dipasang pada teleskop 3,6 meter Observatorium Selatan Eropa (ESO) di La Silla, Chile.

Spektrograf itu tidak menggambarkan planet-planet tersebut secara langsung, namun ilmuwan bisa menghitung ukuran dan massanya dengan mendeteksi perubahan kecil pada getaran bintang yang ditimbulkan oleh tarikan gravitasi kecil planet.

Para astronom ingin menemukan planet-planet seperti Bumi karena ini merupakan tempat yang paling memungkinkan untuk menopang kehidupan.

HARPS telah menemukan 75 planet yang mengitari 30 bintang yang berbeda. Tim ESO tidak memberikan penjelasan terinci mengenai bintang-bintang apa yang diorbit oleh ke-32 planet baru itu

Selasa, 11 September 2012

PLANET DI TATA SURYA

Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari). Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet.

Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena dan Asteroid Ceres.

Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang-kadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini.



Gambar 3.8 Sistem Tata Surya Baru
(Sumber : Media Indonesia, 26 Agustus 2006, halaman 1)

Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain sebagai berikut.

1)    Berdasarkan massanya, planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

a)    Planet bermassa besar (Superior planet), terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
b)    Planet bermassa kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.


2)    Berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas planet dalam dan planet luar.

a) Planet dalam (Interior planet),
yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet dalam, adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius ataupun Venus mempunyai kecepatan beredar mengelilingi matahari berbeda-beda, sehingga letak atau kedudukan planet tersebut bila dilihat dari bumi akan berubah-ubah pula. Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu planet disebut elongasi. Besarnya sudut elongasi yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 - 50 derajat.

Berdasarkan besarnya sudut elongasi paling besar yang dapat dicapai oleh planet tersebut, sehingga dapat dihitung lamanya waktu planet Merkurius dan Venus terlihat dari bumi, yakni Planet Merkurius dapat terlihat dari bumi paling lama sekitar 28 / 360 x 24 jam =  1 jam 52 menit, sedangkan Planet Venus dapat terlihat dari bumi paling lama sekitar 50 / 360 x 24 jam = 3 jam 20 menit. Elongasi planet dalam (interiorplanet) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu elongasi barat, jika posisi suatu planet berada di sebelah barat matahari dilihat dari bumi dan elongasi timur, jika posisi suatu planet berada di sebelah timur matahari dilihat dari bumi. Planet Venus ataupun Merkurius yang berada pada posisi elongasi barat akan terbit terlebih dahulu di ufuk timur pada saat matahari masih berada di bawah horizon timur, sehingga planet tersebut terlihat berkilauan dilihat dari bumi karena sinar matahari yang diterimanya dipantulkan kembali ke bumi. Oleh karena itu, orang-orang di bumi menyebut Planet Venus atau Merkurius yang sedang berada pada kedudukan elongasi barat sebagai Bintang Timur. Sebaliknya apabila planet Merkurius atau Venus sedang berada pada posisi elongasi Timur, maka-planet-planet itu akan memantulkan cahaya matahari beberapa saat setelah matahari terbenam di ufuk barat, sehingga akan terlihat dari bumi sebagai Bintang Senja.

b) Planet luar (Eksterior planet),
yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Dilihat dari bumi, sudut elongasi kelompok planet luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila elongasi salah satu planet mencapai 180 derajat hal ini berarti planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi, yaitu kedudukan suatu planet berlawanan arah dengan posisi matahari dilihat dari bumi. Pada saat oposisi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan bumi.

Bila elongasi salah satu planet mencapai 00 berarti planet tersebut mencapai kedudukan konjungsi, yaitu suatu kedudukan planet yang berada dalam posisi searah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat konjungsi, berarti planet tersebut berada pada jarak paling jauh dengan bumi.

Contoh soal:

1)    Matahari terbit di ufuk timur pukul 06.00 dan terbenam di ufuk barat pukul 18.00, pukul berapakah planet Merkurius akan terbit, apabila planet tersebut sedang elongasi barat sebesar 15 derajat ?
Jawab:
Diketahui    : Elongasi barat Planet Merkurius sebesar 15 derajat.
Waktu yang diperlukan : 15 / 360 x 24 jam = 1 jam
Planet Merkurius terbit : Pukul 06.00 - 1 jam = pukul 05.00

2)    Matahari terbit di ufuk timur pukul 06.00 dan terbenam di ufuk barat pukul 18.00, pukul berapakah Planet Mars akan terbenam, apabila planet tersebut sedang elongasi timur sebesar 45,5 0?
Jawab :
Diketahui    : Elongasi timur Planet Mars sebesar 45,5 derajat
Waktu yang diperlukan : 45,5 / 360 x 24 jam = 3 jam 18 menit
Planet Mars terbenam : pukul 18.00 - 3 jam 18 menit = pukul 21.18

Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.

1) Planet Merkurius

Merkurius merupakan planet paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin (mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan planet ini tidak mempunyai atmosfer. Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km). Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari.


Gambar 3.9
A. Planet Merkurius dan B. Perbandingannya Merkurius dengan Bumi (Sumber: www.sarkaniemi.fi)

2) Planet Venus

Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Venus sering disebut sebagai bintang kejora pada saat Planet Venus berada pada posisi elongasi barat dan bintang senja pada waktu elongasi timur. Kecemerlangan planet Venus disebabkan pula oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubunginya dan berfungsi memantulkan cahaya matahari.

Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.


Gambar 3.10 Planet Venus
(Sumber: (A) www.celestiamotherlode.net dan (B) www.resa.net)





3) Planet Bumi (The Earth)

Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Planet Venus.


Gambar 3.11 Planet Bumi (Sumber: www.solarviews.com)


Gambar 3.12 Planet Mars (Sumber: www.urania.uk)
4) Planet Mars

Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh.

Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.


Gambar 3.13 Planet Jupiter (Sumber: www.urania.uk)
5) Planet Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.


Gambar 3.14 Planet Saturnus
(Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 1, halaman 129)
6) Planet Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km, periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km. Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.

7) Planet Uranus

Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.


Gambar 3.15 Planet Uranus 
(Sumber: (A) Uranus.it.swin.edu.au (B) www.solarvoyager.com)


8) Planet Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15 km.


Gambar 3.16 Planet Neptunus
(Sumber: (A) www.einsteinflits.nl, (B) www.sarkaniemi.fi)

Walaupun sekarang Pluto sudah tidak termasuk planet sebagai anggota tata surya, tetapi tidak ada salahnya untuk diketahui demi menambah wawasan pengetahuan. Pluto memiliki diameter sekitar 6.400 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari yaitu sekitar 5.900 juta km. Periode revolusinya sekitar 247,7 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 153 jam. Jarak Pluto yang sangat jauh dari matahari mengakibatkan suhu planet ini menjadi sangat dingin dengan tingkat kepadatan tinggi pula. Walaupun demikian, Planet Pluto memiliki satu satelit alam yang mengelilingi planet itu dalam jarak sekitar 17.000 km yang dinamakan Charon.

PLANET TERTUA

Temuan dua planet besar baru oleh teleskop di Chili adalah planet tertua yang terdeteksi di luar tata surya kita. Planet ini telah ada sejak sebelum Bima Sakti sepenuhnya terbentuk.
Dr Johny Setiawan, tim penemu planet-planet yang mengorbit bintang HIP 11952 mengatakan, "Jika terdapat peradaban cerdas di sana, tentu saja hal tersebut akan dapat menyajikan bagaimana alam semesta mulai berkembang setelah peristiwa Big Bang serta bagaimana galaksi dan bintang-bintang pertama terbentuk."

Planet-planet tersebut diperkirakan tiga kali lebih tua dari Bumi, dan terbentuk 12,8 miliar tahun yang lalu. Planet-planet itu berjarak sekitar 375 tahun cahaya dari tata surya kita.

Planet raksasa itu terdeteksi menggunakan 'kecepatan radial', di mana para astronom mengamati ‘getaran’ dalam cahaya bintang, karena adanya daya tarik dunia yang mengorbit.

Salah satu planet tersebut besarnya mirip dengan Yupiter, di tata surya kita. Yang lain ukurannya sekitar tiga kali Yupiter.
Jika di sana terdapat kehidupan, tentu cenderung sangat berbeda dari manusia.

Pembentukan planet itu bukan sejak adanya alam semesta awal, bintang-bintang itu 'miskin logam‘ – berat unsur-unsurnya kurang dari berat hidrogen dan helium. Setiawan mengatakan, "Kandungan besi hanya sekitar satu persen dari matahari kita. Saya ingin tahu darah semacam apa yang mereka miliki tanpa unsur besi-- pada saat itu, hampir tidak ada unsur-unsur berat yang tersedia.

Setiawan mengakui bahwa planet-planet itu kemungkinan terbentuk kemudian dalam siklus kehidupan bintang - tetapi ia mengatakan ini tidak mungkin.

“Biasanya pembentukan planet tak lama setelah pembentukan bintang, "katanya. "Generasi kedua planet tersebut kemungkian juga terbentuk setelah sebuah bintang mengalami kepunahan, namun hal ini masih dalam perdebatan."

Rabu, 04 Januari 2012

Tentang galaxi

REPUBLIKA.CO.ID,  Badan Antariksa Amerika (NASA) mengumumkan galaksi Bima Sakti akan bertabrakan dengan galaksi Andromeda dalam empat miliar tahun ke depan.

Para ilmuwan NASA mengatakan temuan baru itu untuk mengakhiri spekulasi hampir 100 tahun tentang apakah Andromeda akan menabrak galaksi Bima Sakti, atau hanya sekadar menyerempet selagi galaksi itu bergerak dalam kosmos.

NASA mengatakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda akan bertabrakan secara frontal dalam empat miliar tahun ke depan.

Para penulis studi itu mengatakan Bumi dan tujuh planet lain di tata surya kemungkinan besar tidak akan hancur dalam tabrakan raksasa itu, tapi Matahari – seperti bintang-bintang lainnya – akan terlempar ke dalam bagian lain galaksi kita.

Matahari kemungkinan besar akan menyelesaikan siklus kehidupannya sebagai bintang di suatu daerah yang bahkan lebih jauh dari inti galaksi daripada posisinya sekarang.

Para ilmuwan NASA mengatakan temuan mereka itu menunjukkan bahwa Andromeda dan Bima Sakti akan memerlukan waktu sekitar dua miliar tahun untuk benar-benar menyatu menjadi sebuah galaksi tunggal berbentuk elips.

Andromeda adalah galaksi yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya, dan merupakan yang terdekat dengan bumi.